MEMAHAMI RELASI GENDER, PENTING GAAK SIH??

Oleh: Fachrul Misbahudin
(Mahasiswa Institut Studi Islam Fahmina, Aktivis Cherbon Feminist)

Gender merupakan studi yang kian banyak dijadikan sebagai bahasan kajian keilmuan. Saban hari, banyak kita temui berbagai tulisan mengenai kajian gender di berbagai media, baik media massa maupun media cetak seperti buku-buku, jurnal-jurnal, opini di koran, termasuk diskusi, seminar dan sebagainya. Isu tentang gender dengan ragam persoalannya tentu akibat adanya ketidakadilan dan diskriminasi terhadap salahsatu jenis kelamin, terutama perempuan.

Ketidakadilan terhadap kaum perempuan terjadi hampir disemua bidang, mulai sosial, budaya, ekonomi, Negara, agama, bahkan ruang domestik. Permasalahan ketidakadilan tersebut membuat perempuan terus menerus dikekang dan dibuat tunduk oleh berbagai aturan dan kebijakan baik yang sifatnya kultural maupun struktural yang kemudian menjadi sumbu kekerasan fisik dan tindakan represi. Salah satu faktor utamanya adalah kurangnya sensitivitas gender di kalangan masyarakat.

Perlu diketahui bahwa istilah gender tidak sepadan dengan seks. Menurut Sahal Mahfudz dalam pengantar buku Fiqh Perempuan bahwa gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang di dasarkan di atas konstruk sosial. Perbedaan yang bukan kodrat dan bukan ciptaan Tuhan, melainkan yang diciptakan, baik oleh laki-laki maupun perempuan melalui proses sosial dan budaya yang panjang.

Perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan, selain yang biologis, sebagian besar justru terbentuk melalui proses sosial budaya ini. Oleh karena itu, gender selalu berubah dari waktu ke waktu, dari tempat ke tempat, bahkan dari kelas ke kelas. Begitupun konstruksi atas sifat maskulinitas yang melekat pada laki-laki seperti kuat, berani, rasional, superior, berjiwa pemimpin, dan sebagainya bisa saling dipertukarkan fungsinya terhadap perempuan maupun laki-laki.

Sedangkan seks adalah ciri-ciri fisik atau biologis yang secara kodrati (given) diberikan oleh Tuhan dan bersifat universal. Contohnya pada tubuh laki-laki terdapat penis, sel sperma, hormon testosteron, testis dan jakun. Sedangkan pada tubuh perempuan terdapat vagina, rahim, ovum, clitoris serta hormon esterogen dan progesteron. Keseluruhan hal tersebut mengacu pada ciri-ciri biologis. Ciri atau pembeda tersebut tidak dapat saling dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan, karena bersifat kodrati.

Dalam kegiatan Short Course Islam dan Gender yang pernah saya ikuti, KH Marzuki Wahid berpendapat bahwa pada dasarnya gender itu tidak perlu dipermasalahkan. Gender dipermasalahkan jika menimbulkan ketidakadilan gender. Bentuk-bentuk ketidakadilan tersebut meliputi marginalisasi, subordinasi, stereotipe, double burden, dan kekerasan. Di tengah arus budaya patriarki, pemahaman gender tentu sangat diperlukan. Karena dalam kehidupan sehari-hari kita berada dalam relasi laki-laki dan perempuan. Jika kita gagal memahami relasi perempuan dan laki-laki, maka gagal pula memahami kemasyarakatan.
MEMAHAMI RELASI GENDER, PENTING GAAK SIH?? MEMAHAMI RELASI GENDER, PENTING GAAK SIH?? Reviewed by Cherbon Feminist on February 06, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.